Bacaan Niat Salat Subuh termasuk rukun dan tata cara yang dilakukan oleh Muslim di seluruh dunia.

Salat Subuh normal dilakukan sebagai pembuka hari, kemudian disusul oleh beragam salat lainnya pada waktu berbeda.

Meskipun begitu, masih ada kemungkinan di mana sebagian Muslim belum mengetahui bagaimana bacaan niat salat Subuh.

Biasanya dialami oleh mualaf ketika baru memutuskan berpindah agama, anak kecil, atau malah penganut Islam sedari kecil tapi pernah bersikap lalai.

Tidak perlu malu mengakui ketidaktahuan tersebut karena semuanya dapat dipelajari.

Bagi kamu yang belum tahu bagaimana mengawali salat Subuh atau masih bingung karena adanya perbedaan pendapat di kalangan ahli fikih, simak terus pembahasan berikut untuk memperoleh pencerahan.

Tata Cara Salat Subuh Secara Teratur

Mendapatkan pahala dan manfaat salat subuh adalah impian setiap muslim sejati. Untuk itu, mari kita coba ikuti tata cara salat subuh sebagai berikut:

1.            Awali dengan Niat

Ini bukanlah sesuatu yang harus kamu ucapkan dengan lantang hingga orang lain mendengarnya.

Tentu, terjadi pengecualian ketika hendak mengejar salat yang terlewat dan perlu mengingatkan dirimu pada pelaksanaan sholat yang mana.

Sebaliknya, niat sering kali datang dari hati dan, begitu pula dalam pelaksanaan salat. Ini merupakan sesuatu yang kamu yakini sebelum berlanjut ke tahapan berikutnya.

Sebagaian pendapat menyatakan bahwa tidak ada lafaz khusus untuk niat. Kamu bisa langsung menutup aurat, lantas mulai melaksanakan salat dengan penuh kesadaran.

Namun, sebagian lainnya, khususnya kebanyakan Muslim di Indonesia meyakini adanya lafaz khusus atas niat salat Subuh atau salat-salat yang lain.

Adapun bacaan niat yang biasa digunakan sebagai berikut.

2.            Angkat tangan ke atas, telapak tangan menghadap ke depan, guna melaksanakan Takbiratul Ihram.

Takbiratul ihram merupakan gerakan awal dari salat fisik. Kamu harus mengangkat tangan ke atas.

Telapak tangan menghadap ke depan, persis di sebelah cuping telinga atau ada pula yang sejajar bahu.

Bersamaan dengan gerakan mengangkat bahu tersebut, kamu perlu melafalkan Allahu Akbar dengan suara keras.

Jika salat dilakukan sendirian, intensitas volumenya asal cukup untuk didengar secara pribadi.

Berbeda halnya jika kamu sedang menjadi imam, maka suara takbir harus dikeraskan sampai terdengar ke telinga makmum. Pasalnya, makmum akan mengikuti gerakanmu hingga salat berakhir.

Berbeda dengan niat salat Subuh yang disadari dalam hati, mengucapkan Allahu Akbar pada takbiratul ihram harus disertai gerakan lidah. Tidak dibenarkan untuk meyakininya sebatas di hati saja.

Baca juga: Rukun Iman dan Rukun Islam yang Wajib Dipahami Muslim

3.            Lakukan Qiyam

Kamu masih berdiri di titik ini. Tangan terlipat ke dada  dengan telapak kanan di atas punggung tangan kiri.

Namun, dalam jamaah Syiah sering kali  tangan dibiarkan menggantung di dekat sisi tubuh.

Setelah berada dalam posisi tersebut, kamu bisa mulai membaca bab pertama dalam Alquran, Surah Al-Fatihah.

Kamu boleh melafalkan Surah ini dengan suara keras atau minimal terdengar di telinga sendiri.

Tidak seperti niat salat Subuh, pastikan kamu mendengar bacaan Al-Fatihah dari lisanmu.

Selanjutnya diikuti segera oleh surah lain di dalam Al-Qur’an. Akan sangat membantu jika kamu menghafal berbagai surah pendek.

4.            Lakukan Ruku

Sekarang, kamu dapat membuka lipatan tangan di dada untuk kemudian diletakkan di atas lutut, dan membungkuk. Saat bergerak ke posisi ini, ucapkan Allahu Akbar.

Sementara saat berada dalam posisi membungkuk, jangan lupa membaca Subhana Rabbiyal al-Adheem sebanyak tiga kali.

Ucapan ini pertanda kamu sedang memuji keagungan Allah.

5.            Bangkit dari Ruku

Sewaktu bangkit, katakan Sam’i Allahu liman hamidah, yang bermakna Allah mendengarkan orang yang memuji-Nya.

Diikuti dengan lafaz i’tidal  yang diawali dari Rabana lakal hamdu di mana berisi persembahan segala pujian bagi Allah.

6.            Lakukan Sujud

Ini merupakan posisi di mana kamu berlutut, telapak tangan rata di lantai dengan dahi menghadap ke tanah. Ucapkan Allahu Akbar saat hendak melakukan posisi ini.

Dilanjutkan Subhan rabbi a’ala sebanyak tiga kali ketika berada dalam posisi sujud.

Bacaan tersebut mendandakan kamu mengakui Allah sebagai Tuhan yang Maha Suci, juga Mahatinggi.

FAQ/ Pertanyaan sering diajukan

Bagaimana jika kita tidak hafal doa qunut?

Bila tidak hafal, kita bisa mengganti doa lain yang semampu kita. Hanya saja, harus berbahasa Arab.

Rakaat pertama sholat subuh membaca surat apa?

Sebenarnya, surat yang dibaca saat rakaat pertama salat Subuh bebas. Namun, dianjurkan para ulama untuk membaca surat Al Kafirun. Atau, alternatif lain dapat membaca surat Al Insyirah, maupun surat Al Baqarah ayat 136.
Sementara, rakaat salat Subuh yang kedua dapat membaca surat Al Ikhlas atau Surat Al Fiil, maupun surat Ali Imran ayat 64.

Apa niat 2 rakaat sebelum subuh?

Berikut adalah bacaan niat salat sebelum subuh,”alli sunnatas shubhi rak’ataini lillahi ta’ala.” Yang berarti: “Aku menyengaja sembahyang sunah subuh 2 rakaat karena Allah SWT.”

Subuh bagusnya baca surat apa?

Ketika salat Subuh dianjurkan untuk membaca surat Al Waqiah, serta sebelum tidur malam agar terhindar siksa kubur.

7.            Bangun ke Posisi Duduk, Lalu Sujud Lagi

Gerakan ini dinamakan duduk di antara dua sujud. Seraya bangkit dari sujud, ucapkan Allahu Akbar dengan suara yang dapat kamu dengar, bukan sekadar diyakini dalam hati sebagaimana niat salat Subuh.

Duduklah dengan meletakkan telapak tangan kamu di atas lutut dan fokuslah membaca doa, yang berbunyi sebagai berikut.

Setelahnya, kamu harus sujud lagi. Inilah mengapa posisi bangkit dari sujud pertama dinamakan duduk di antara dua sujud.

Kemudian, ketika akan sujud lagi untuk kedua kalinya, jangan lupa ucapkan Allahu Akbar. Tata cara sujud kedua sama seperti sujud yang pertama.

8.            Berdiri Kembali untuk Melakukan Rakaat Berikutnya

Sudah menjadi pemahaman umum bahwasanya salat Subuh ditunaikan sebanyak dua rakaat.

Mekanismenya identik dengan rakaat pertama, baik itu qiyam, ruku, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud yang kedua.

Perbedaan rakaat kedua ini terletak pada tahapan di mana kamu tidak perlu berdiri lagi usai sujud kedua.

Sebaliknya, kamu akan memasuki gerakan tasyahud untuk membaca tahiat.

9.            Tasyahud

Di akhir rakaat kedua, duduk kembali seperti yang kamu lakukan setelah sujud pertama.

Jangan lupa untuk tetap membaca Allahu Akbar sambil bergerak ke posisi ini, atau dikenal juga dengan istilah duduk tasyahud.

Setelah berada dalam posisi tasyahud, kedua telapak tangan harus berada di masing-masing lutut kiri dan kanan. Angkat jari telunjuk tangan kanan kamu, lalu ucapkan doa berikut ini.

Baca juga: Doa Setelah Salat Witir Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Setelah membaca doa tersebut, kamu bisa menoleh ke bahu kananmu sembari mengucapkan Asalamu alaykum wa rahmatullahi. Ini dapat dimaknai bahwa kamu menunjukkan amalan kepada Malaikat yang mencatat perbuatan baik.

Selanjutnya, menoleh ke arah bahu kirimu dengan ucapan yang sama. Ini dapat dimaknai sebagai bentuk sapaan kepada Malaikat yang mencatat perbuatan buruk.

Sekarang, kamu telah menunaikan salat Subuh. Sederhana, bukan? Dimulai dengan niat salat Subuh dan diakhiri oleh ucapan salam. Semestinya, tidak ada alasan untuk meninggalkan salat secara sengaja.

Tingkatkan Amal dengan Tunaikan Dua Rakaat Sebelum Subuh

Salat sunnah sebelum Subuh sejatinya termasuk salah satu bentuk salat yang dilakukan sebanyak dua rakaat. Itu sama saja seperti yang kamu lakukan dia antara azan dan Ikamah pada jadwal salat lainnya.

Namun meski mirip dengan salat sunnah lainnya, dua rakaat sebelum Subuh lebih ditekankan di antara semuanya. Bahkan, dalam suatu riwayat dikatakan bahwa salat ini lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya.

Betapa kuat penekanan tentang salat sunnah dua rakaat sebelum Subuh hingga rasanya sayang sekali bila diabaikan. Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan mendapatkan pahala berlipat karena dikalahkan oleh kemalasan.

Bagaimanapun, melaksanakan salat adalah bentuk kewajiban yang sederhana. Betapa menyedihkan jika seseorang mengaku sebagai Muslim tapi enggan menjalankan ibada harian satu ini.

Dalam konteks tersebut, kamu hanya perlu memulainya dari niat salat Subuh, lalu mengikuti step by step secara tumakninah. Salat merupakan waktu-waktu yang intim antara seorang Muslim dengan Allah, hindari sikap tergesa-gesa ketika melakukannya.

Author